Di ranah transaksi saham di pasar sekunder sehari- hari, harga saham pada umumnya selalu berfluktuasi naik atau turun. Harga saham terbentuk karena pengaruh supply dan demand terhadap saham tersebut. Baca juga Bagaimana Cara Membeli Saham untuk Pemula
Permintaan dan penawaran terhadap saham dipengaruhi oleh sejumlah hal seperti harga saham, emiten, isusue, dan lain-lain. Pergerakan harga saham dalam jangka pendek sebenarnya tidak dapat diprediksi dengan pasti. Hal ini dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran tersebut. Pada umumnya, semakin banyaknya permintaan akan membuat harga saham meningkat, sedangkan jika semakin banyak investor yang melakukan aksi jual, maka harga saham akan menurun. Namun, kalian juga harus tahu bahwa tidak ada harga saham yang selamanya naik dan terus naik, sebagaimana juga tidak ada harga saham yang turun terus-menerus. Baca juga : Keuntungan dan Resiko Jual Beli Saham
Selain itu, pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh persepsi pasar terhadap kondisi perusahaan atau emiten kala itu, termasuk juga kondisi ekonomi kala itu juga prestasi apa yang para investor harapkan dari emiten di masa yang akan datang. Jika investor tak merasa puas dengan kinerja emitennya, maka dia bisa menjual saham miliknya tersebut dan membeli saham lain yang lebih menguntungkan. jika beberapa investor menjual saham yang sama pada waktu yang sama, maka hal ini bisa menyebabkan merosotnya harga saham tersebut di pasaran. Baca juga : Mengenal dan Pengertian Saham
Saham disebut juga sejenis investasi yang memiliki karakteristik high risk high return. Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi, namun juga bisa memberikan resiko kerugian yang luar biasa. Untuk menganalisis investasi pasar modal, salah satunya saham ini, banyak digunakan dua metode, yaitu metode teknikal dan fundamental.
Metode Analisis Teknikal
Metode analisis teknikal ini ialah sejenis metode yang memprediksi pergerakan harga saham dengan menganalisis data historisnya. Sejumlah investor menganggap analisis teknikal adalah pembahasan mengenai psikologi massa dan seni untuk memperkirakan tren di masa depan. Misalnya, pada kasus ketika harga sebuah saham berfluktuasi naik lalu turun, lalu naik lagi lebih tinggi, namun kemudian turun lagi.
Baca Juga : Sejarah Pasar Modal Di Dunia
Peristiwa seperti ini bisa memberi peluang untuk membentuk pola head and shoulder, yaitu sebuah pola yang membentuk seperti sepsang bahu dan kepala di bagian tenagahnya. Setelah seorang investor menganalisis dan bisa memprediksikan pola seperti apa yang terjadi, maka dia akan segeraa melakukan tindakan untuk merealisasikan return atau melakukan antisipasi kerugian saham.
Para investor penganut paham ini disebut juga para chartist. Mereka disebut para chartist karena melakukan prediksi hanya melalui kaidah-kaidah teknikal grafik atau chart, bukannya melalui penjelasan penyebab pergerakan harga saham.
Metode Analisis Fundamental
Metode analisis fundamental ialah analisis yang dibuat berdasarkan penilaian terhadap kondisi mikroekonomi berupa kondisi internal perusahaan dan industri sektoral. Termasuk juga berdasarkan kepada kondisi makro ekonomi berupa situasi politik, ekonomi, bursa internasional, dan sebagainya. Sebagai bahan analsis guna memprediksikan berapa harga yang tepat untuk beberapa harga saham tertentu.
Baca Juga : Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Para investor yang menggunakan metode analisis fundamental disebut fundamentalis. Para fundamentalis menganalisis harga saham berdasrakn faktor-faktor yang menjadi penyebab berfluktuasinya harga saham dimaksud. faktor-faktor penyebab tersebut antara lain seperti laporan keuangan, permintaan dan penawaran, operasional bisnis, kondisi perekonomian global, dan sebagainya.
Perhatian : Rasio finasial atau rasio keuangan merupakan alat analsis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Kinerja ini dinilai berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, serta laporan analisi kas. Rasio ini digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematic relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analsis rasio juga digunakan oleh para investor dalam membuat keputusan mengenai bisnis investasi saham mereka di masa mendatang, mengenai pencapaian target investasi serta prospek invetasi di masa mendatang. Analisis rasio keuangan ini berdasarkan pada data laporan keuangan yang terlebih dahulu ada sebagai bahan baku penilaiannya. Namun, meskipun didasarkan pada pada data dan kondisi masa lampau, analisis rasio keuangan tersebut ditujukan untuk menilai peluang dan resiko masa datang. Jika merujuk kepada analisi rasio keuangan, opsi yang dipilh apara investor terhadap saham-saham mereka adalah sebagai berikut : " Jika rasio keuangan memburuk, para investor kemungkinan investor akan menjual saham-saham mereka. Namun, jika rasio keuangan membaik, para investor kemungkinan besar akan mempertahankan saham-saham mereka".Hal sama juga berlaku untuk para calon investor atau pemegang saham. Jika rasio keuangan perusahaan buruk, para calon investor ini condong untuk batal menginvestasikan modal mereka pada perusahaan tersebut, Namun, jika rasio keuangan perusahaan baik, maka para pemegang saham tentu akan condong untuk menginvestasikan modal perusahaan mereka di perusahaan tersebut.Perisitiwa seperti diatas, dimana asumsi-asumsi ini diambil berdasarkan kecendrungan perilaku para calon pemegang saham ataupun para pemegang saham atas analisi rasi keuangan, tentunya juga akan berpengaruh pada kecendrungan perubahan harga saham di pasar modal.Dilihat dari faktor-faktor yang memengaruhi harga saham, secara umum faktor yang memengaruhi harga saham terbagi menjadi dua, sebagai berikut :
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam. Faktor-faktor ini dapat dikendalikan oleh perusahaaan. Faktor-faktor internal antara lain sebagai berikut :
- Solvability atau kapabilitas perusahaan mengelola modal yang tersedia
- Growth Opportunies atau kapabilitas manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan.
- Profitability yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
- Asset utilization atau prospek mengenai hak-hak investor atas dana yang mereka investasikan dalam perusahaan serta prospek pemasaran bisnis perusahaan.
Kita bisa mengenali jenis faktor internal perusahaan yang sedang memenagruhi harga saham melalui laporan keuangan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar perushaaan, sehingga tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Faktor eksternal antara kurs, tingkat inflasi, suku bunga deposito, dll. Faktor eksternal dan internal ini bergabung membentuk kekuatan pasar yang memberi pengaruh pada fluktuasi transaksi saham di pasar bursa. Untuk menganalisis kinerja perusahaan, banyak cara dilakukan, antara lain dengan memakai analisis rasio keuangan. Sebab, analisis rasio adalah alat untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yang palaing komplet. baca juga Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Kesimpulan : Untuk merancang portofolio saham yang baik, kita harus melakukan analisis teknikal dan fundamental untuk melihat baik atau tidaknya harga sebuah saham untuk dibeli begitu pula untuk menjulanya. Kemudian, analisis fundamental juga harus dilakukan untuk mengecek rasio keuangan perusahaan, dengan melakukan hal demikian kita bisa melihat kesehatan sebuah perusahaan.
Demikianlah postingan kami mengenai Apa Itu Analisis Teknikal dan Fundamental, semoga bermanfaat. Selamat Berinvestasi.
Kesimpulan : Untuk merancang portofolio saham yang baik, kita harus melakukan analisis teknikal dan fundamental untuk melihat baik atau tidaknya harga sebuah saham untuk dibeli begitu pula untuk menjulanya. Kemudian, analisis fundamental juga harus dilakukan untuk mengecek rasio keuangan perusahaan, dengan melakukan hal demikian kita bisa melihat kesehatan sebuah perusahaan.
Demikianlah postingan kami mengenai Apa Itu Analisis Teknikal dan Fundamental, semoga bermanfaat. Selamat Berinvestasi.
0 Response to "Apa Itu Analisis Teknikal dan Fundamental"
Post a Comment